Jumat, 29 April 2011

Cintaku selisih dua rumah

akhirnya tiba saatnya dimana gue bisa nge post tentang lika liku kehidupan cinta gue. sebenernya ini cuma segelintir kisah dari kehidupan cinta gue. oke kita mulai.

gue mencintai seorang wanita biasa dan cinta gue ke dia pun biasa. tapi menurut gue, gue mencintai orang yang luar biasa. seorang wanita yang berulang kali nyakitin hati gue dan seorang wanita yang dengan gampangnya merobek robek hati seorang pria, walaupun dia se 'afgan' dan se 'rossa' itu gue tetep bertahan dengan perasaan gue meskipun endingnya teramat sangat sakit.

gue berkali kali menyatakan cinta dan dia berkali kali juga menolaknya. di mata gue dia seperti malaikat tanpa sayap, bidadari tanpa selendang dan putri tanpa mahkota tapi mungkin gue di mata dia bagai sampah tanpa tempatnya, setan tanpa tanduknya dan pengemis tanpa tongkatnya.

gue berusaha mengalah pada wanita yang gue sayangin. gue rela maki maki diri gue sendiri. menyalahkan diri gue yang sebenernya... (emang salah gue sih). gue memang salah tapi dia ngga sepenuhnya bener juga.

gue berusaha menjadi apa yang dia mau tapi gue melihat ada perbedaan yang mencolok antara dia sama orang lain dan dia sama gue. perbedaan jelas terlihat diantara gue sama dia tapi dia menjadikan perbedaan tersebut sebagai alasan.

berkali kali gue disakitin dan berkali kali pula gue mensia-siakan hidup gue. betapa bodohnya gue terus mencintai dia yang tidak akan pernah untuk mencintai gue. dia membenci gue dengan tanpa alasan dan dia membuang gue juga tanpa alasan.

untuk sekarang ini buat apa terus menatap ke belakang bila bisa melangkah ke depan. dunia ngga bakal berakhir tanpa ada dia. kau pikir kaulah segalanya yang seenak jidat berkata 'maaf'. tapi apapun yang terjadi gue siap untuk selalu bisa ada di sampingnya dan gue yakin suatu hari nanti dia menyadari arti dari ketulusan hati ini.

jatuh cinta itu memang indah dan jatuh akibat cinta itu sama indahnya. jatuh cinta bisa membuat tahi menjadi rasa coklat tapi sebaliknya sakit hati bisa membuat rasa coklat menjadi rasa tahi. tidak ada yang bisa menebak kekuatan cinta itu seperti apa. sekian dari saya. oh, pesan terakhir untuk wanita yang gue anggap paling sempurna dan paling indah. untuk dia yang ada disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar